Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

BUKU

sajak bukan buku bukuku bukan buku bukan buku bukumu bukan buku bukan buku buku bukan bukan kubuka buku bukan buka bukumu ~ Wayan Mikhael 29/11/18

Selamat hari ayah

Ayah Masa kian berlalu Kebisingan kian bertambah Masih saja aku lemah .. Pada rasa rindu pada rasa gundah Lama tak terdengar sapaan hangatnya Aku ingin mendengar lagi lantunan yang ia bacakan Lagu yang ia dendangkan saat malamku kian sunyi saat semua terlelap dalam mimpi Dimensi kini menjadi bias Jarak menjadi kian tegas Masih saja sosoknya selalu tinggal dalam ruang khusus Takan pupus barang sedetik saja Ia pahlawanku Pelebur lukaku Pencipta bahagiaku Sumber kekuatanku Aku tak siap menjadi dewasa Kala dunia keras sudah bukan lagi rahasia Ayah, datanglah lagi seperti kemarin Memelukku meski dalam mimpi saja Biar segala lukaku segala kesahku luntur saat mata yang ku pejamkan terbuka.. Ayah mampirlah dan tenangkan aku dalam dekapmu Aku kian dewasa tapi hatiku tidak Masih saja rapuh dan manja seperti saat rambutku kau kepang dua By: Dini~ Teruntuk pahlwanku, Ayah Teringat masa kecilku Kala aku masih menjadi jagoanmu Setiap sore kunikmati bersamamu Bersama gelo...

Negeriku Dari Masa Lalu

Dunia menjadi saksi saat bumi pertiwi menjelma neraka Moncong senjata menumpahkan pelurunya Langit gelap bumi terhentak Pemerintah,tentara,rakyat melepaskan jubah egonya Lebur... Bersatu... Saling menguatkan.. Tak peduli ras, agama, dan usia Berpadu dalam naungan kata "Merdeka" Penghinaan, cercaan, ancaman dan kematian Bukanlah sebuah kemunduran Jejak tertinggal terekam dalam siluet sejarah Saat koesno wibowo merobek 3 menjadi dua Warna sakral yang gagah perkasa Merah putih sang pusaka tercinta Saat bung tomo berorasi Bahwa mati bukanlah sebuah hal yang harus di takuti Maju... Serentak.. Berjuang dalam medan perang bersama ribuan jiwa yang apabila gugur dikenal sebagai pahlawan Darah dan bau amis serta ribuan mayat menyayat pandangan Tapi lihatlah ! Semangat juang mereka membara Menyulut setiap hati yang goyah hingga ia gagah melangkah Tak peduli ia bersenjata atau tidak Maju adalah pilihan bijaksana Itu kisah memilukan Menyakitkan... Negriku berma...

Selamat hari pahlawan

Darahmu Merdekaku Tidak sedikit jiwa yg telah gugur Banyak tempat penuh dengan saksi tempur Berharap masa depan akan aman dan makmur Namun kadang lalai dan mudah tergiur Proklamasi adalah kebebasan menuju hakiki Yang menyentak hati dan menggugah sanubari Tapi kini hal itu sudah diragukan lagi Akibat pemberontakan dan penindasan yang menjadi-jadi Banyak jasad tergeletak dan penuh luka Demi meraih Indonesia yang merdeka Masih saja penerus bangsa tidak menjaga  kehormatan bangsanya Karna ketamakan yang kian merajalela Kita bukanlah apa-apa tanpa pahlawan Hingga kini melahirkan bangsa yg begitu menawan Untuk itu marilah kita eratkan keberagaman Demi terwujudnya cita-cita menuju persatuan Selamat Hari Pahlawan -Siti Khoirotun-