Negeriku Dari Masa Lalu

Dunia menjadi saksi saat bumi pertiwi menjelma neraka
Moncong senjata menumpahkan pelurunya
Langit gelap bumi terhentak
Pemerintah,tentara,rakyat melepaskan jubah egonya
Lebur...
Bersatu...
Saling menguatkan..
Tak peduli ras, agama, dan usia
Berpadu dalam naungan kata "Merdeka"
Penghinaan, cercaan, ancaman dan kematian
Bukanlah sebuah kemunduran
Jejak tertinggal terekam dalam siluet sejarah
Saat koesno wibowo merobek 3 menjadi dua
Warna sakral yang gagah perkasa
Merah putih sang pusaka tercinta
Saat bung tomo berorasi
Bahwa mati bukanlah sebuah hal yang harus di takuti
Maju...
Serentak..
Berjuang dalam medan perang
bersama ribuan jiwa yang apabila gugur dikenal sebagai pahlawan
Darah dan bau amis serta ribuan mayat menyayat pandangan
Tapi lihatlah ! Semangat juang mereka membara
Menyulut setiap hati yang goyah hingga ia gagah melangkah
Tak peduli ia bersenjata atau tidak
Maju adalah pilihan bijaksana
Itu kisah memilukan
Menyakitkan...
Negriku bermasa lalu kelam karena penjajahan
Negriku bangkit dan merangkak meski Perlahan
tegak melawan tantangan zaman
Waktu berubah
Tapi sejarah tak sekedar singgah
Tetap hidup dalam kurun waktu yang terus bertambah
Oleh: Dini~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Islam dan Gender (SIG) KOPRI Feminea PMII Rayon Aufklarung

Peranan Mahasiswa: Diam dan semakin ditindas, atau bergerak untuk perubahan

Puisi "Sekelumit Senyum Kala Itu"