Sekolah Islam dan Gender yang kemudian disingkat menjadi SIG merupakan kaderisasi formal pertama yang diikuti oleh anggota PMII. Dimana tujuan diadakannya Sekolah Islam dan Gender (SIG) ini, yaitu agar memunculkan kesadaran gender, sikap kritis terhadap isu-isu gender, serta membentuk kader KOPRI yang responsif dan transformatif. Dari hal tersebut, PMII Rayon Aufklarung menyelenggarakan Sekolah Islam dan Gender (SIG) secara offline pada hari Sabtu, 25 Juni 2022 dan Minggu, 26 Juni 2022 bertempat di Joglo Paris Parangtritis. SIG KOPRI Feminea Rayon Aufklarung kali ini mengangkat tema “Manifestasi Kesadaran Gender dalam Membentuk Kader KOPRI yang Responsif dan Transformatif.” Dengan tujuan khusus bahwa dari kesadaran gender yang dimiliki oleh seorang kader tersebut akan menuju ke kesetaraan gender serta ditindaklanjuti dengan kepekaan terhadap isu-isu gender dan mampu memberikan respons baik secara lisan maupun tulisan terhadap isu tersebut. Dan langkah selanjutnya, yaitu dituntut agar ...
Peranan Mahasiswa: Diam dan semakin ditindas, atau bergerak untuk perubahan Sepanjang sejarah, pendidikan ikut mewarnai catatan peradaban. Mesir kuno dan Yunani kuno memiliki peradaban yang tinggi, karena pendidikannya yang maju. Bangsa di dunia yang pendidikannya berkembang lalu menjadi negara yang maju antara lain Jepang, Amerika dan Korea. Begitu pula Jerman dan Prancis yang memiliki basis pendidikan yang kuat hingga menjadi negara dengan tingkat kemajuan yang pesat. Di negara Jepang mereka sadar bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Hasilnya Jepang sekarang menjadi negara maju terdepan dalam percaturan ekonomi dunia. Menanggapi hal ini maka tak terelakkan lagi bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk membangun sebuah bangsa. Namun sungguh ironi ketika melihat pendidikan di negara kita. Masalah pendidikan di Indonesia seolah tidak ada habisnya. Ketidakmerataan pendidikan masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Padahal pendidikan itu s...
Sekelumit Senyum Kala Itu Yogyakarta, 28 September 2023 Karya: Kaysa Zafira Erva sisa hujan semalam tampak lincah berselancar diatas hijaunya daun baskara bersembunyi di balik gelapnya awan, enggan muncul ke permukaan lembabnya jalan menjadi saksi bisu, betapa banyak air yang jatuh berulang berjalan bak orang yang tak punya gairah tak banyak harapku hari ini hanya ingin segera usai untuk kembali merebahkan diri tak sengaja mata ini jatuh tepat di matamu yang dahayu kau hujani aku dengan segala senyummu yang renjana kau biarkan aku tersipu bak surya yang bersembunyi di balik gelapnya awan menyelimuti badanku yang beku dengan hangatnya tatapmu yang niskala entah gejolak apa yang sedang menguasai diri mengundang ribuan debaran jantung yang tak dapat diarungi senyum indah yang sudah lama tidak kudapati dengan lancangnya hari ini kembali menyusuri hati adakah sedikit penawar yang dapat menyadarkan diri, bahwa senyum yang renjana itu takkan abadi
Komentar
Posting Komentar