selamat hari sumpah pemuda

Selamat pagi dunia
Selamat pagi sahabat
Selamat pagi pemuda Indonesia

28 Oktober 2018
Kita menggemakan kembali sebuah naskah penuh makna
Sebuah naskah perjuangan
Sebuah naskah pergerakan
Sebuah naskah yang telah tersisihkan

Sumpah Pemuda
Sebuah sumpah pemuda pemudi Indonesia
Yang mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Yang mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Yang menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Tapi itu dulu, bukan saat ini

Sulutan api emosi telah berkobar
Perpecahan bangsa dimana-mana
Musnah saling memusnahkan antar umat
Miris rasanya melihat keadaan bangsaku saat ini
Persekusi antar rakyat dimana-dimana
Bahkan kaum minoritas pun ikut merasa iba

Sadarlah bangsaku
Pantaskah kalian merusak bumi pertiwi dan menari diatasnya ?
Merayakan kepentingan suatu golongan dan menyisihkan yang lainnya
Padahal bukan lah darahmu yang tertumpah untuk Indonesia
Tidak setetes pun keringatmu menyumbang disini
Jangan jadi penyakit di bumi pertiwi
di Indonesiaku tercinta ini
Tidak tahu berterima kasih

Kopi yang disajikan di negeri ini telah terlampau panas
Marilah kita duduk bersama demi kepentingan bangsa
Marilah kita bersatu kembali membangun bumi pertiwi
Jangan terpecah belah lagi wahai bangsaku
Bersatulah dan bangun negeri ini kembali

Bersatulah pemuda pemudi Indonesia
Dan marilah kita menjadi 1 diantara 10 pemuda
Yang diinginkan Ir. Soekarno
Oleh: Al

Tak Lagi Sama

Indonesia
Yang katanya ber Bhineka Tunggal Ika
Yang dulu berbeda tetapi menyatu
Kini terkesan tak lagi padu
Pluralitas?
Hal itu sering dicekoki padaku saat kecil
Bahkan sebelum aku paham arti sebenarnya
Namun kini artinya tak lagi penting
Karena esensinya mulai pudar
Bahkan mulai dilupakan
Bukankah Indonesia itu satu?
Tapi bukan hanya satu etnis
Bukan hanya satu agama
Bukan juga milik ningrat melainkan juga milik melarat
Bukan juga milik birokrat melainkan juga milik rakyat
Indonesia milik semua
dari Sabang sampai Merauke
dari Miangas sampai Rote
Indonesia satu untuk dipersatukan
Dimana Indonesia yang dulu?
Dimana letak pluralis kalo kita masih egois
Pluralitas dikikis hanya demi taktik politis
TRAGIS
Ingatlah kita dulu bersama berbaris
Kita merdeka bukan karena janji manis
Bukan juga karena rengek tangis
Tapi, karena bersatu di antara pluralis
Yang sekarang
Tak lagi sama
Oleh : wayan mikhael

Sumpah Pemuda

Ini bukan tentang seremonial sejarah
Bukan pula tentang kisah evos derap langkah pemuda
Dimana kita merayakan hanya sebatas mengingat
Dan larut dalam hegemoni ucapan selamat

Sesuai tujuannya, ialah persatuan bangsa
Tak ada lagi kata selain tanah air ku Indonesia
Tak ada lagi jawab selain aku bangsa Indonesia
Dan tak pernah bangga berbahasa selain bahasa Indonesia

Jika kita pemuda Indonesia
Wajib kita bersumpah pemuda
Jika kita Pancasila
Kita tak lagi berkotak-kotak

Jika Saya Pemuda Indonesia
Maka tak ada lagi kalimat, saya ras Melayu, ras Jawa, ras China, ras Arab
Karena ketika saya bersumpah Tanah Air, Bangsa dan Bahasa satu
Saya bukan lah Melayu, Jawa, China, Arab, tetapi saya adalah Indonesia

Selamat 90 tahun Sumpah Pemuda
1928-2018
Oleh: Najmudin

IKRAR YANG DULU

Mentari pagi
Kemilaumu menyadarkanku dari lautan mimpi
Aku tersadar, dalam tubuh ini
Jiwa pemuda masih mengalir

Ku syukuri alunan deru nafas ini
Ku hayati irama tiap detak jantungku
Sanubari ku seakan berbisik
Mengingatkan perjuangan masa itu

Semesta pun tahu
Ikrar yang dulu bukan sebatas ucapan
Ikrar yang dulu bukanlah gurauan
Ikrar yang dulu ialah kebenaran
Kebenaran sang pejuang persatuan!
Oleh: Isnaeni Fidia Safa'ati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Islam dan Gender (SIG) KOPRI Feminea PMII Rayon Aufklarung

Peranan Mahasiswa: Diam dan semakin ditindas, atau bergerak untuk perubahan

Puisi "Sekelumit Senyum Kala Itu"