SIKLUS SINAR

Siklus sinar

Malam:
Seruput kopi semanis senyum sepahit luka
Kain coklat yang terkira payung dalam badai
Berkelok tidak,  bergelombang tidak, tapi tak lurus
Sinarnya hilang untung tak terlihat

Pagi:
Sejuk membuka tanpa paksa
Senyum tanpa sadar
Tangan berayun tanpa angin
Kaki terhanyut tanpa tujuan
Hingga setelah selesai
Bingung tanpa tau

Siang:
Sinarnya kuat menerobos selaput mata yang terpejam
Waktunya belum tepat tapi mata tak kuat menahan
Terbuka dengan keaadaan
Sakit hadir, air mata meluncur
Hanya karena sinar

Sore:
Kau berubah jadi gambar
Waktu semua terbuai setelah luka
Cantik dan beraninya terbuat sakit
Kenangan sebagai bukti perdamaian
Terimakasih dan sekian
Istirahatlah.
Oleh: Muya~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Islam dan Gender (SIG) KOPRI Feminea PMII Rayon Aufklarung

Peranan Mahasiswa: Diam dan semakin ditindas, atau bergerak untuk perubahan

Puisi "Sekelumit Senyum Kala Itu"