Sajakku hari ini

Teruntuk Dirimu

Yang mengaku kuat padahal lemah
Yang mengaku mampu padahal lelah
Yang mengaku bahagia padahal terpuruk
      Teruslah bersikap tangguh seperti tak        terkalahkan
      Meski jalan itu berat, tapi bertahan adalah pilihan
      Teruslah berjalan maju kedepan tanpa menoleh
      Biarlah semua luka, duka dan lara mengirimu
Teruntuk Dirimu
Yang tetap tersenyum di dalam isak
Yang tetap ceria dalam tekanan
Yang tetap tertawa di dalam derita
      Ragamu akan menjadi saksi
      Seberapa kuatnya dirimu bertahan
      Jiwamu akan menjadi saksi
      Seberapa tegarnya dirimu melawan
Tidak......bukan pujian yang kau butuhkan
Percayalah dirimu tak butuh mereka yang memuji
Ada tapi palsu, peduli tapi semu
Yang kau butuhkan hanya dirimu untuk melangkah maju
Maka mulailah menentukan arah dan tujuan
Untuk diri sendiri
-bey-

Jika tahu apa yg di perbuat itu menyakitkan maka kenapa tetap diperbuat
Apa sudah tak ada lg rasa untuk memahami?

Jika mengerti apa yg dilakukan itu merugikan maka kenapa tetap dilakukan
Apa sudah tak ada lg rasa untuk mengerti?

Kadang merasa paling disakiti belum tentu nyatanya begitu

Kadang merasa paling menderita pun belum tentu jg begitu

Mungkin harus mencoba berdamai dengan sekitar, memahami dan menerima menjadi ikhlas dan lebih sabar

Kalaupun tidak sesuai dengan yg diinginkan setidaknya tidak merugikan aplg menyakiti yg lain
-bey-

Mengenal belum berarti memahami

Dekat belum berarti mengerti
Jauh belum berarti tak peduli
Seperti hal nya lebah dan bunga
Hanya memanfaatkan satu sama lain
Tp memang saling membutuhkan
  
    Bersama belum tentu menyatu
    Berpisah belum tentu terpisah
    Seperti hal nya terik dan hujan
    Tak pernah menyatu tp semua membutuhkan

Bagaikan fajar dan senja
Memang tak pernah bersama
Tp memiliki tujuan yg sama
Sebagai pertanda 1 hari lg masih dimulai
Sebagai pertanda 1 hari akhirnya terselesaikan
Menenangkan hati setiap insan
-bey-

Kuberi tau kau sesuatu,
Sesuatu yang dapat melihat apa yang kau lihat,
Sesuatu yang dapat merasa apa yang kau rasa,
Sesuatu yang berjalan beriringan dengan langkahmu,
Sesuatu yang hingga saat ini sedang memegang hatimu,
Ku rasa ia bodoh, ia berharap tapi tak bisa berkata,
Ku rasa ia goblok, ia di perdaya dan ia bungkam,

Dan malam tadi,
Ketika kumaki maki ia tersadar,
Bahwa yang sulit untuk didapat,
Hingga usaha hampir sekarat,
Tak baik di paksa dengan tujuan nekat,
Dan sekarang, sedikit demi sedikit ia lepas gengamannya yang erat,

Apakah kau sudah paham sesuatu yang aku maksud?
Sesuatu yang aku maksud ialah sukmaku,
Sukma yang dulu pernah suka denganmu,
Sukma yang hingga kemarin tak pernah kembali padaku, dan selalu bersamamu,
Sukma yang membantah ketika aku berkata, dengan alasan ingin melindungimu,
Sukma yang seharusnya menjagaku, hingga kemarin ia selalu bersamamu,
Dan sekarang sukma itu pulang ke raga aslinya,
Ntah kau merasa atau tidak, sekarang ia melepaskanmu,
Tapi tenang, ketika kau merasa terancam ia akan datang,
Sukma itu bernama pramudya, ia selalu berpakaian layaknya putra raja mataram,
Sukma itu berpesan padaku untuk mengucapkan terimakasih dan maaf kepadamu,
"Terimakasih karna telah tersenyum, dan maaf tak bisa menjadi alasanmu untukmu tersenyum, sekarang aku pamit kembali ke raga asliku, Kau adalah bunga yang sulit untuk di raih" katanya.
~dni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Islam dan Gender (SIG) KOPRI Feminea PMII Rayon Aufklarung

Peranan Mahasiswa: Diam dan semakin ditindas, atau bergerak untuk perubahan

Puisi "Sekelumit Senyum Kala Itu"