Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

SAYA

S a y a . Saya adalah anjing liar yang sedang mencari majikan. pernah di pungut, di asuh lama hingga akhirnya di usir dan di buang. pernah hanya di bersihkan, di berimakan, lalu dilepaskan. Saya, Seekor anjing yang sedang dalam perjalan menemukan majikan. berjalan mencari tujuan, kehujanan kepanansan, mengais sisa-sisa untuk dimakan, terkadang pingsan di pinggir jalan, hingga suatu ketika menemukan istana megah mewah meriah. Saya, Seekor anjing dengan insting untuk mencari majikan, terduduk memandang dari jauh, masih berteman panas dan hujan, hingga suatu ketika membulatkan niat untuk mendekat, sedikit demi sedikit, lalu tanpa sadar telah di depan gerbang yang sedaridulu terbuka, saat itu semeseta seperti ingin menangis meneteskan air mata kehampaan, tanpa pikir panjang langsung lari meneduh di depan pintu, berharap di bukakan pintu dan di persilahkan masuk. Saya, Seekor anjing kotor yang berharap di pungut lagi oleh majikan baru. yang telah menemukan sebuah istana megah...

Pelatihan ketiga

Gambar
Urgensi Jurnalistik dalam Aufklarung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Aufklarung XIII, mengadakan pelatihan kepenulisan ketiga dengan kemasan sekolah jurnalistik “Hidup Abadi dengan Karya” dengan pemateri Andi Pujiono, yang diadakan oleh BSOR Manifesto di Pedepokan Sironji Kempo (13-14/03). “media sekarang menjadi kendali keadaan yang terus berkembang dan dipahami, lebih-lebih media sebagai alat politik” pungkas Andi, kader PMII harus paham media yang dijadikan alat politik dapat dibaca ranag dan tujuan dan memilih untuk tujuan PMII sendiri. Muyassaroh selaku Koordinator BSOR Maanifesto menyampaikan urgentsi jurnalistik   agar dapat memahami keadaan jurnalistik kampus dan lingkungan luar saat ini, bagaimana tulisan sesuai pemikiran penulis yang sesuai tujuannya, sehingga untuk menulis pemikiran dan tujuan setiap kader, jurnalistik juga menjadi sarana supaya tersampaikan kepada pembaca. Perihal lain yang menjadi penting karaya yang dapat menabadikan kader...

Sekolah Islam Gender

Gambar
Jadilah Feminis PMII Bukan yang Lain Sekolah Islam Gender (SIG) yang diadakan BSOR Femenia PMII Rayon Aufklarung “Menyadarkan Insan Pergerakan Akan Pentingnya Gender dalam Bermasyarakat” dengan pemateri Maharani Aulia, Lien Iffah Naf’atul Fina, dan Rischa F Shofyana di Omah PMII (02-03/03). “PMII Feminis berlandaskan agama tapi tidak mendeskreditkan kemanusiaan” ungkap Rischa, sehingga pentingnya adanya korp putri   (KOPRI) PMII untuk terus melahirkan feminis yang PMII bukan aliran-aliran yang lain, dimana beberapa menonjolkan kemanusiaan tapi bertentangan dengan agama, atau sangat memetingkan agama tapi tidak memikirkan kemanusiaan. Rischa juga menambahakan   Kekuatan tersamapainya tujuan gender juga harus dilakukan mulai dari diri sendiri, hingga sampai pada orang lain. Lahirnya PMII Feminis juga didasarkan pada psikologi yang kuat dalam dirinya, sebagaimana yang disampaikan oleh Maharani, bahwa ilmu yang paling tinggi adalah pengetauan perasaan dibandingakn pen...

pelatihan kedua

Gambar
Caption jadi alternatif budaya menulis “caption menjadi rutinitas yang harus beresensi dalam dunia pergerakan” ungkap Muyassaroh selaku Koordinator BSOR Manifesto PMII aufklarung, pelatihan kedua dengan tema “Catatan Hari Ini Adalah Sejarah Hari Esok”diadakan dikolom Sosial Media Kader masing-masing,  yang dimulai pada tanggal 14 November – 14 Desember 2018. Muya menambahkan alternatif  ini dilakukan dengan usulan beberapa kader, agar menulis menjadi kebiasaan yang sebenarnya sudah sering dilakukan, hanya saja perlu ada esensi didalamnya dan tidak memberatkan kader untuk menulis. Didukung oleh pernyatan shinta salah satu kader Aufklarung angkatan 2017, menulis perlu dilakukan dengan hal yang mudah juga sering dilakukan sehingga menjadi kebiasaan dan pemicu awal menulis jenis-jenis tulisan yang lain. Persyaratan sayembara caption minimal satu minggu sakali, bentuk tulisan bebas, dan hasrag #GerakanLiterasiManifesto#AufklarungMengaji. Dengan hadiah voucher buku beb...

Pelatihan 1

Gambar
Menulis Sebagai Bekal Pengkaderan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengadakan pelatihan kepenulisan pertama dengan tema” Gerakan Menulis Essay dalam Rangka Melestarikan Budata Literasi” setelah lima hari Pelatihan Kader Dasar (PKD), diadakan oleh Badan Semi Otonom Rayon (BSOR) Manifesto dengan pemateri Taufiqurrahman  seorang editor di Omah PMII, Sabtu (13/10). “jangan hanya sebagai bahan tulisan, maka menulislah” ujar Taufiq, tentu dipaparkan karena peristiwa yang ada, ketika banyak sekali tulisan sejarah ditulis bukan oleh orang Indonseia dengan perspektif penulis sehingga hasilnya tergantung penulis. Taufiq juga menambahkan menulis bukanlah soal bakat, karena menulis bukan bakat yang dibawa sejak lahir tapi hanya perlu kemauan besera dilatih secara terus menerus. Menulis bukan hanya untuk saat ini, menulis adalah titipan, kisah untuk dibaca dimasa akan datang untuk dijadikan kenangan beserta pelajaran disuatu hari nanti. “Mau tidak mau, bis...