Pelatihan 1
Menulis Sebagai Bekal Pengkaderan
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengadakan pelatihan
kepenulisan pertama dengan tema” Gerakan Menulis Essay dalam Rangka
Melestarikan Budata Literasi” setelah lima hari Pelatihan Kader Dasar (PKD),
diadakan oleh Badan Semi Otonom Rayon (BSOR) Manifesto dengan pemateri
Taufiqurrahman seorang editor di Omah PMII, Sabtu (13/10).
“jangan hanya sebagai bahan tulisan, maka menulislah” ujar Taufiq,
tentu dipaparkan karena peristiwa yang ada, ketika banyak sekali tulisan
sejarah ditulis bukan oleh orang Indonseia dengan perspektif penulis sehingga
hasilnya tergantung penulis.
Taufiq juga menambahkan menulis bukanlah soal bakat, karena
menulis bukan bakat yang dibawa sejak lahir tapi hanya perlu kemauan besera
dilatih secara terus menerus. Menulis bukan hanya untuk saat ini, menulis
adalah titipan, kisah untuk dibaca dimasa akan datang untuk dijadikan kenangan
beserta pelajaran disuatu hari nanti.
“Mau tidak mau, bisa atau tidak bukanlah sebuah alasan kadr
Aufklarung untuk tidak menulis” ujar Alwi selaku ketua Rayon Aufklarung XII.
Muyassaroh selaku koordinator BSOR Manifesto juga menambahkan pelatihan pertama
ini bertujuan agar menjadi bekal pengkaderan yang dialami dapt ditullis dan
menjadi karya.
“ Menulis adalah kerja untuk keabadian”. (Pramoedya)
ungkapan terakhir taufiq sebelum berakhirnya materi. Dilanjutkan dengan menulis
seluruh peserta pelatihan dan dimenangkan oleh shinta dengan tulisannya
“Memilih Bergerak Diam”.
Memilih bergerak diam
Oleh: shinta
Sudahkah kamu bergerak hari ini?
Sebuah keaadaan nyata menghasilkan teori dalam logika hingga
syarat menggerakkan tangan dan hatinya
Sebuah keaadaan palsu menghasilkan pergerakan palsu yang kelak ada
disetelahnya
Aktivitas berpindah dari tempat satu ke yang lain beberapa
menyebutnya bergerak lantas apakah ketika sesorang berdiam dan berpikir
romantisme sejarah dan masa depan dalam tenang itu orang yang tidak bergerak?
Menuasia diberikan ingatan dan logika karenanya manusia selalu
merdeka dalam pikirannya
Bergerak bukan tentang tangan yang beraktivitas atau kaki yang
berpindah meletakkan ujung.
Dalam ublu jalan raya namun bergerak adalah kesadaran maju kedepan
dan melanjutkan sulaman indah kehidupan.
Iya, diam berarti mati dan berjalan bukan berarti bergerak
seutuhnya.
Komentar
Posting Komentar