SELAMAT HARI GURU
Guru Itu Semua
20 abad lamanya dunia ini
Dari itu pula
Jarak antara pelita dan masa berada
Dengan gumam para cendikiawan
Tanpa memukul aksara dunia
Dengan malam tanpa tempoe
Insan
Mengukir sejarah
Berperan tanpa akhir
Mengabdi tanpa henti
Mendidik tanpa loyalti
Entahlah tanpa semuanya kita hanyalah manusia tanpa berpikir
Kita mengetahui
Sesosok manusia
Yang telah mendidik
Entahlah tujuan tanpa bidik
Kita mengetahui sesosok itu
Yang pagi memberi manis nya teh dan kopi dengan ilmunya
Mengubah hal yang sulit nampak bersua
Entahlah
Ada syair dan majas
Bahkan larik yang mengucapkan terima kasih
Terimah kasih untuk guruku
Panjang umur terus ilmumu
20 abad lamanya dunia ini
Dari itu pula
Jarak antara pelita dan masa berada
Dengan gumam para cendikiawan
Tanpa memukul aksara dunia
Dengan malam tanpa tempoe
Insan
Mengukir sejarah
Berperan tanpa akhir
Mengabdi tanpa henti
Mendidik tanpa loyalti
Entahlah tanpa semuanya kita hanyalah manusia tanpa berpikir
Kita mengetahui
Sesosok manusia
Yang telah mendidik
Entahlah tujuan tanpa bidik
Kita mengetahui sesosok itu
Yang pagi memberi manis nya teh dan kopi dengan ilmunya
Mengubah hal yang sulit nampak bersua
Entahlah
Ada syair dan majas
Bahkan larik yang mengucapkan terima kasih
Terimah kasih untuk guruku
Panjang umur terus ilmumu
Oleh Penari Jalanan
Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2019
Kala sang surya melongok ke cakrawala
Fajar pagi masih merundung gelap
Embun masih menetes membasahi dedaunan
Kau kayuh sepeda tuamu
Seragam dinas kebanggan dan sepatu lusuh
Sepiring harapan dan pengorbanan
Demi tugas dan kewajiban
Demi tuntutan dan masa depan
Tak kenal lelah dan tak ada kata menyerah
Hingga titik darah penghabisan
Meski jerih payah tak sepadan
Meski hinaan kadang dilontarkan
Meski ucapan tak didengarkan
Namun tak menyurutkan perjuangan
Acap kali kau disepelekan
Bahkan negara tak mau hiraukan
Padahal anak bangsa kau pintarkan
Hidupnya penuh ketidakadilan
Main tangan masuk bui
Tak main tangan menjadi korban
Lantas haruskah guru yang menjadi murid
Lantaskah guru yang harus menghormati murid
Lihatlah generasi milenial saat ini
Sudahkah melihat jasa jasa guru?
Sudahkah sadar akan pentingnya ilmu?
Yang dipikir hanya sosial media
Yang dipikir hanya kesenangan semata
Padahal sikap dan tata krama yang utama
Di hari guru ini sudahlah kita berkaca diri?
Sudahkah kita menghormati guru?
Tutur katanya penuh nasehat dan makna kehidupan
Selalu tersirat untuk kita kala duduk di meja sekolahan
Sudahkah kita berpikir rasional?
Mendobrak pemerintah memberi penghargaan
Walau sedikit sangat bermakna
Walau hanya sebuah penghargaan
Meskipun tetap tak bisa menghapus julukan
Si pahlawan tanpa tanda jasa
Cahaya itu Masih Ada
Oleh : Ganesha
Kala sang surya melongok ke cakrawala
Fajar pagi masih merundung gelap
Embun masih menetes membasahi dedaunan
Kau kayuh sepeda tuamu
Seragam dinas kebanggan dan sepatu lusuh
Sepiring harapan dan pengorbanan
Demi tugas dan kewajiban
Demi tuntutan dan masa depan
Tak kenal lelah dan tak ada kata menyerah
Hingga titik darah penghabisan
Meski jerih payah tak sepadan
Meski hinaan kadang dilontarkan
Meski ucapan tak didengarkan
Namun tak menyurutkan perjuangan
Acap kali kau disepelekan
Bahkan negara tak mau hiraukan
Padahal anak bangsa kau pintarkan
Hidupnya penuh ketidakadilan
Main tangan masuk bui
Tak main tangan menjadi korban
Lantas haruskah guru yang menjadi murid
Lantaskah guru yang harus menghormati murid
Lihatlah generasi milenial saat ini
Sudahkah melihat jasa jasa guru?
Sudahkah sadar akan pentingnya ilmu?
Yang dipikir hanya sosial media
Yang dipikir hanya kesenangan semata
Padahal sikap dan tata krama yang utama
Di hari guru ini sudahlah kita berkaca diri?
Sudahkah kita menghormati guru?
Tutur katanya penuh nasehat dan makna kehidupan
Selalu tersirat untuk kita kala duduk di meja sekolahan
Sudahkah kita berpikir rasional?
Mendobrak pemerintah memberi penghargaan
Walau sedikit sangat bermakna
Walau hanya sebuah penghargaan
Meskipun tetap tak bisa menghapus julukan
Si pahlawan tanpa tanda jasa
Komentar
Posting Komentar