Ada apa dengan COVID-19?
Sebelum penulis mencoba menguraikan kata demi kata, guna melepaskan semua gundah di hati akan lebih baik jika penulis memberikan pengertian kepada pembaca agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Dirasa sangat berpengaruh pada ekonomi, isu COVID-19 ini juga berpengaruh pada paradigma sosial, menonjolkan sisi kebodohan, dan yang tak kalah penting lagi, menjadikan manusia dengan sendirinya menjelma sebagai hewan rakus layaknya tikus yang takut tidak dapat jatah makan esok harinya. Ingat kasus kematian NK perawat rumah sakit di Jawa Tengah yang jenazahnya ditolak untuk di semayamkan di peristirahatan terakhir dalam hidupnya?? Bagaimana mengejutkan anggapan bahwa COVID-19 bisa menular dari orang yang sudah meninggal?? Rasanya hal ini terlalu berlebihan.
Banyaknya kasus kematian yang disebabkan oleh COVID-19 bukan hanya menjadi dilema, namun juga menyisakan tanda tanya besar. Alih-alih takut dan cemas, sebagian golongan rupanya telah mempunyai pandangan tersendiri tentang Depopulasi, Ekonomi Praktis dan sudah terlaksananya Mega Proyek tersebut. Eks Menkes, Siti Fadilah Supari, meminta Presiden Jokowi untuk tidak membeli Vaksin buatan pendiri Microsoft Corporation Bill Gates. Pasalnya Vaksin tersebut menyimpan sejumlah kejanggalan.
Siti Fadilah sangatlah berani dalam beropini, beliau pernah menulis suatu buku yang di dalamnya mengatakan bahwa virus H5N1 merupakan virus rekayasa. Kemudian pemerintah AS menjual Vaksin dengan harga tinggi. Buku ini diminta penarikannya oleh pemerintah AS. Bahkan, SBY pernah diiming-imingi akan dihadiahi tank apabila buku ini ditarik dari peredaran. Jabatannya sebagai Menkes berakhir karena kasus Korupsi Alat Kesehatan. Namun ada yang beranggapan, Beliau dijebak.
Siti Fadilah sangatlah berani dalam beropini, beliau pernah menulis suatu buku yang di dalamnya mengatakan bahwa virus H5N1 merupakan virus rekayasa. Kemudian pemerintah AS menjual Vaksin dengan harga tinggi. Buku ini diminta penarikannya oleh pemerintah AS. Bahkan, SBY pernah diiming-imingi akan dihadiahi tank apabila buku ini ditarik dari peredaran. Jabatannya sebagai Menkes berakhir karena kasus Korupsi Alat Kesehatan. Namun ada yang beranggapan, Beliau dijebak.
Sekarang, bagaimana opini beliau tentang COVID-19?? Pembuatan vaksin butuh waktu yang lama, how is possible, virus yang baru tercium dan muncul ke permukaan baru-baru ini sudah mempunyai penangkalnya?? Secara logis, pembuatan vaksin dengan waktu singkat sangat mustahil, kecuali jika memang mereka sudah membuatnya jauh-jauh hari sebelum virus COVID-19 menjadi pusat perhatian dunia. Karena nyatanya, lima tahun silam dia pernah mengatakan akan ada pandemic besar.
Pembaca bisa Cross Check ke lulusan farmasi tentang pembuatan vaksin tersebut. Kemungkinan dipasangnya microchip pada vaksin karangan Bill Gates juga menjadi Point penting Bu Eks Menkes menyarankan presiden Jokowi untuk tidak membeli produk Bill Gates. Katanya, pemasangan microchip pada vaksin tsb untuk memudahkan pemantauan pada objek. Kegunaan microchip hanya sebatas tanda pada objek juga penuh keraguan, melihat latar belakangnya bukan lulusan SD yang tidak lulus pelajaran matematika.
Kita Beralih ke Cina, berita ditemukannya APD impor dari Cina berlabel Indonesia. World Health Organization sudah jadi China Health Organization. Dalam Interview di acara terkenal, Larry King Show di Russian Today, Berdasarkan data Intelejen, China memanipulasi data tentang Covid-19. Karena ketidakjujuran data inilah, seluruh dunia terkecoh yang tidak menjadikan negara Come Up dengan kebijakan yang benar. Virus dikatakan tidak bisa menyebar dari hewan ke manusia, tidak bisa dari manusia ke manusia. Ini yang membuat negara tidak aware dan mematikan persebaran virus dengan cepat. Komunitas Dunia marah besar dengan China dan mungkin akan melakukan tuntutan Internasional serta sanksi bagi China.
China bekerja sama dengan Dr. Tedros Ghebreyesus, Bos WHO terkait fakta yang ditutup-tutupi. Fakta di bulan Januari sebelum lockdown, China membeli 250 juta APD di seluruh dunia sebagai pembalasan kepada Amerika Serikat. Bos WHO bocorkan tentang Fatalitas COVID-19 sehingga China bisa balas dendam kepada AS. Negara dengan Sistem Kesehatan yang baik menyatakan tingkat kematian di negara mereka menembus di angka 4%, sedangkan negara seperti Indonesia menunjuk di angka 9%. Begitu besar kah Mega proyek yang mereka rencanakan?? Dan apakah ini hanya permulaan?? Genk Democrat Joe Biden Cs, Clinton Foundation, Big Pharmaceutical Company dengan WHO, akan menjual Vaksin ke 7 Milyar manusia. Siapa yang tidak kenal Duo Bill (Bill Gates & Bill Clinton). Mereka sudah berhubungan baik sejak 2006. Waktu itu, Yayasan Bill Gates & Melinda Gates memberikan $750.000 kepada Clinton Foundation untuk mengeksplorasi Virus HIV & AIDS. Ditambah lagi terdapat laporan yang menyatakan, hanya dalam waktu 10 tahun lebih sedikit, tercatat total dana masuk dari Gates ke Clinton hampir seperempat milyar ($250.000.000) dalam bentuk hibah.
Betapa bagusnya proyeksi atas Mega Proyek yang mereka gadang-gadangkan saat pandemik COVID-19 sekarang. Semoga ini hanya pikiran penulis yang paling kotor di antara pemikiran yang lain. Semoga perawat yang jasadnya ditolak dimakamkan di sebelah makam ayahnya tidak meninggal dengan sia-sia. Semoga dalam tubuh kita tidak ada vaksin microchip yang mereka jual. Semoga pemerintah mendengarkan masukan dari Eks Menkes yang dijebak kasus korupsi alkes. Semoga dan Semoga…
Penulis : ZM
Editor : Tim Manifesto Aufklarung
Komentar
Posting Komentar