Puisi "Perpisahan" dan "Teruntuk Hati"
Yang ada akan menjadi tiada
Gelak tawa pun menjadi butiran2 air mata
Menetes sedikit demi sedikit
Hingga isakan tangis yang tersisa
Tuan dan Nona muda yang kian beranjak dewasa
Perlahan keluar dari zona nyamannya
Mencoba menghadapi kerasnya dunia
Satu kalimat yang selalu terucap
“Jangan pernah lupakan saya”
Penulis : Muna
Aku menyerah
Jangan tanya bagaimana perasaanku
Kamu lebih tahu dari siapapun
Bibir ini mungkin mengatakan tidak
Tapi kamu tahu pasti sebenernya
Ajari aku untuk tersenyum meski rindu terus menyiksaku
Seperti kamu yang terus mencintai meski lara menyerangmu
Penulis : Lailatul Ulla Safitri
Komentar
Posting Komentar