Pelajaran dari Isaac Newton

Siapa yang tak kenal ilmuwan isaac newton, orang yang terkanal karena teori gravitasi yang diperoleh  saat kejatuhan buah apel. Banyak sekali pemikiran newton sebagai pondasi keilmuan di era modern. Newton lahir pada tahun 1643 dan menghembuskan nafas terakhir tahun 1726. Bukan hanya tentang hukum gravitasi dan gerak yang bisa kita ambil manfaatnya, tetapi dibalik itu semua masih banyak pemikiran isaac newton yang bisa kita pelajari.

“If I have seen further than other, Its is by standing upon the shoulders of giants”

Kalau aku melihat lebih jauh dibandingkan orang lain, itu dengan cara berdiri di atas pundak para raksasa

Seseorang yang sekarang menjadi ilmuwan, orang yang cerdas, pintar,pandai, berilmu. Mereka semua tidak luput dari jasa orang lain yang membesarkan sampai di titik tersebut.  Karena berkat orang yang sebelumnya memberikan sebuah pundak agar kita bisa melompat lebih tinggi.

Dari situ aku mulai sadar, bahwa tidak bisa menguasai disiplin ilmu tanpa bantuan orang lain. Mulai dari awal, di lingkup sekolah formal yang paling rendah (TK) aku mulai diajari tentang membaca, menghitung, menulis. Hingga saat ini pun aku masih menggunakan ilmu itu. Dan aku gunakan untuk mengetahui ilmu-ilmu lainya yang belum pernah aku ketahui. Dari situ saja sudah kelihatan, bahwa aku berdiri dipundaknya orang lain.  Itu masih di ruang lingkup masa kecil.

Kalau sekarang umur orang yang menginjak masa-masa dewasa (Remaja sudah terlewati). Banyak sekali topangan pundak dari orang lain, agar tetap berdiri di dunia yang semakin kompleks. Pandangan yang begitu luas, wawasan yang begitu dalam, pemikiran yang begitu tajam. Semuanya itu tidak akan pernah tercapai kalau tidak ada topangan dari orang lain.

Terkadang aku tidak berfikir sampai situ. Terlalu asik dengan yang sudah aku miliki, menjadikan ku sombong dengan pencapaianku. Padahal semua itu, tidak akan pernah tercapai tanpa pundak orang lain.

Kata Newton “Sepintar apapun seseorang, sedahsyat apapun ilmunya dan jasa nya. Jangan lupa, dia eksis seperti itu karena ada orang lain sebelumnya yang jadi pijakkanya”.

Hukum Gerak***

Hukum pertama :

“Selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda tersebut akan selalu pada keadaaannya, yaitu benda yang diam itu akan selalu diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.”

Hukum pertama ini menjelaskan kembali apa yang sudah di suarakan oleh galileo tentang hukum inersia. Galileo mendalilkan tentang gerakan horizontal ke bumi.

Pada kehidupan sering ditemui. Kalau tidak ada resultan gaya yang masuk pada diri kita, sampai kapanpun kita tidak akan pernah bergerak(Stagnant). Dan apabila ada dorongan yang masuk pada diri kita, maka akan muncul sebuah gerakan. Misal rasa malas untuk mengerjakan tugas kuliah. Kalau tidak ada dorongan maka kita akan diam(tidak mengerjakan tugas). Dan kalau ada dorongan kita akan mengerjakan tugas tersebut. Bisa dorongan dalam diri(Resultan dalam) atau  pengaruh dorongan luar(Resultan luar).

Tetapi hukum newton tidak berhenti di situ. Semisal kita sudah bergerak dengan kecepatan konstan. Kita sudah rajin mengerjakan tugas dengan baik, tepat waktu. Tidak melebihi deadline. Bisa jadi kita akan kembali muncul rasa malas, yang akan berdampak pada pengumpulan tugas kita  yang selalu telat, bahkan sampai tidak mengerjakan. Nah, penyebabnya adalah karena ada sebuah hambatan yang mengusik pergerakan kita atau laju kita. Sehingga membuat gerakan kita lambat bahkan bisa berhenti.

Sama konteksnya ketika kita selalu mengerjakan tugas dengan tepat waktu. Bisa kemungkinan kita telat dalam pengumpulan atau bahkan tidak mengerjakan. Dan hambatanya berupa pengaruh dari luar. Bisa jadi temam kita sendiri yang membujuk untuk bermain atau jalan-jalan disaat kita masih punya tanggungan tugas di perkuliahan. Atau kegiatan lain yang menjadikan penghambat kita untuk mengerjakan tugas tersebut.

Kalau dipikir-pikir dalam aktivitas kita, memang begitu banyak sekali hukum newton pertama ini dalam keseharian. Di dalam sebuah organisasi pun kita juga kerap menemui konsep ini. Contoh saja munculnya sebuah organisasi. Ada gerakan yang menyebabkan  munculnya organisasi. Entah pengaruh dari dalam atau bisa dari luar. Ketika sudah menjadi oragnisasi pun akan terus diikuti oleh hukum newton yang pertama ini. Yang mestinya masih banyak lagi kalau hukum newton pertama ini kita tarik objeknya pada kondisi dan aktivitas kita. Belum nanti newton mengungkapkan tentang hukum newton yang kedua dan ketiga.

Dengan penemuan hukum tersebut. Newton tidak merasa sombong, itu dibuktikan oleh tulisanya yaitu : “Melanjutkan yang lama, mengambil yang baru, dan membuat yang baru.”


Editor : Tim Manifesto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Islam dan Gender (SIG) KOPRI Feminea PMII Rayon Aufklarung

Peranan Mahasiswa: Diam dan semakin ditindas, atau bergerak untuk perubahan

Puisi "Sekelumit Senyum Kala Itu"