Puisi "SAMPAH SARJANA"
Derajat yang tertancap
Niat kuat aksi baik dalam tekad
Pengebiri Nubuat
Berkosmetik
kalimat ilahiyat
Dulu ingin kau hanya satu
Belajar aksara idealisme negara
Terpancar api semangat,
orasimu menggebu
Ber-Toa didepan birokrat
menyampaikan amanah rakyat
Sebelumnya pula kau pengkaji
kitab
Almamatermu bergema ditelinga
orang
Berpunya kau derajat
Gurat pena mu menjabarkan halal dan haram
Kalam Tuhan tak luput kau baca
Hadis nabi
tak lekang kau hafal
Urat leher tergurat saat kau
berpidato
Begitu jelas dan kuat kau berbicara syariat
Kidung suci yang termarginalkan dunia dibalik teralis
besi
Kau lagukan dengan pita suara legendarismu
Disela tariknafas melontarkan
namanya
Air mata mu terjatuh, nuranimu tersentuh
Bersama waktu kau melangkah
Lemparkan saja dadu ambisi
bertopeng ilmu
Di universitas feodal dan kapitalis
Kau temui pluralitas stigma tentang dogma
Mainkan lagi peran
mu itu
Sanjungan dan pujian atas lihainya silat lidah mu
Tak tanggung diangkat
pencetus ideologi dalam narasi
Berteriak nagkat korupsi dinegeri ini
Aghh dasar Hidup
Memakan diksi yang kau rangkai
sendiri
Kau sebrangi waktu kau pun berubah
Kau berubah
dan kau pun berulah
Cantiknya narasi
yang dibawa saat demonstrasi
Menghantarkan
pada ranah abu-abu
Si hijau menghampirimu
Tanpa ragu, kau ambil kesempatan itu
Dengan lipatan dasi simetris nan mewah
Diruang ber ac kau duduk menjadi tuan
Larisnya bisnis kosmetik
yang kau bawa
Menjual firman
tuhan untuk jabatan
“hahahaaha ternyata menguntungkan”
Ujar fikiran
iblis mu
Tak peduli lagi pada amanah yang kau suarakan dulu
Yang kau pedulikan jajaran dolar dan soekarno hata
hasil korupsimu
Strata sampah
Anjing korporat kini judulmu
Namun jangan ragu, mainkan terus peranmu
Mainkan terus peranmu itu
Ilmu ? bukan. Hanya ambisi
Berujung jalang tanpa norma
Tanpa nurani dan tanpa hati
Keroncong perut anak jalanan menurutmu symphoni malam
“Aghhhhh Setan biadab Kau perkosa kitab suci”
Sumpal saja celoteh orang fanatik dengan
duitmu
Punya uang semua
pasti jalan
Atau bawa aparat injak mulut mereka
supaya diam
Jika melawan
Todongkan senjatata api di kepalanya
Atau ancam dengan
keluarganya
Mereka pun akan diam
Jika tak diam dor saja kepalanya
Jangan takut jangan kasihan
Media mudah
di permainkan
Penguasa punya tahta
Yang tidak ada bisa di ada
ada
Jangan ragu tuk menjadi jalang
Mainkan peranmu mainkan
peranmu
!!!!!!
Komentar
Posting Komentar